Cita-cita adalah
impian dan harapan seseorang akan masa
depannya, bagi sebagian orang cita-cita merupakan tujuan hidup dan bagi sebagian yang lain
cita-cita hanyalah mimpi belaka.
Cita-cita bukan hanya terkait dengan
sebuah profesi namun lebih dari itu ia adalah sebuah tujuan hidup. Ada yang
bercita-cita ingin memiliki harta yang banyak, menjadi orang terkenal,
mengelilingi dunia, mempunyai prestasi yang bagus dan segudang cita-cita
lainnya. Namun seorang muslim tentunya akan menempatkan cita-citanya di tempat
yang paling tinggi dan mulia yaitu menggapai keridhaan Allah.
Dream atau Impian merupakan langkah-langkah kecil yang akan
membawa seseorang mencapai cita-citanya. Dream / harapan memeliki beberapa
fungsi pertama, sebagai
petunjuk arah dengan adanya impian seseorang akan mempunyai arah tujuan. Kedua,
menambah nilai pekerjaan, dengan adanya harapan seseorang akan terus belajar,
bekerja, bertindak, & beraktifitas bukan sekedar rutinitas atau mengisi
waktu luang tapi untuk mengejar cita-cita, Kehidupan akan bernilai indah, menarik dan
bermakna karena adanya tujuan.
Ketiga,
Memberikan kekuatan , jika seseorang memiliki impian atau harapan tentu dia akan bekerja keras untuk
mengahasilkan tujuan yang diinginkan , mimpi yang besar akan menghasilkan upaya
yang besar artinya jika seseorang memiliki cita-cita yang besar tentu dia akan
berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan hidupnya. Keempat,
menentukan prioritas, alokasi waktu, tenaga, pikiran, dan lain-lain hanya
menegejar impian
Untuk mencapai sebuah impian ada beberapa factor yang harus
diperhatikan yang pertama, mimpi harus
ditulis dan sebaiknya tulisan ditempelkan didinding kamar tujuannya untuk mengingatkan kita. Kedua harus dengan kalimat positif karena otak tidak mempunyai assosiasi
terhadap kata-kata negative, mengandung kata tidak , jangan, dilarang dan
sebagainya dan sebaiknya kita menggunakan kata ‘ syukur dan sudah’.
Ketiga,
mimpi itu harus spesipik/terperinci misalnya kalau kita menginginkan rumah
harus jelas tipe berapa lokasi dimana tahun berapa kita akan menempati rumah
yang kita inginkan. Keempat, mimpi harus bias digambarkan. Kelima, ada alasan yang kuat misalnya penderitaan yang sangat
menyakitkan atau yang sangat menyenangkan
dengan adanya alasan yang sangat kuat tentu seseorang akan melaksanakan apa saja
untuk meraih impiannya tentunya dengan
pekerjaan yang diridho oleh alloh subhanahu wataala.
Keenam, mimpi harus rasional ( irrasional ) yang bisa
dilihat mata artinya mimpi yang memungkinkan untu dicapai. Ketujuh, mimpi harus bermakna
dan menantang untuk diraih. Kedelapan, mimipi harus dibaca
berulang-ulang. Kesembilan, mimpi diceritakan dan diikrarkan sebab perkataan
adalah doa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar